KOTA BOGOR, Lingkar.news – Pemerintah Kota Bogor menargetkan tempat relokasi permukiman warga terdampak longsor di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat bisa ditempati pada akhir tahun 2023. Setidaknya, terdapat 40 kartu keluarga (KK) terdampak bencana longsor dan lainnya akan direlokasi.
Pemkot Bogor telah menyediakan lahan seluas 7.000 meter persegi di Kelurahan Pamoyanan sebagai lahan relokasi bagi 40 KK tersebut, sehingga mereka tidak lagi tinggal di daerah rawan bencana.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim mengapresiasi semua pihak yang telah mengupayakan percepatan relokasi warga Bogor Selatan yang terdampak bencana.
“Terima kasih bagi semua pihak. Relokasi ini setelah melewati beberapa waktu, sudah diputuskan satu area relokasi yang bisa kita jadikan Desa Tangguh Bencana,” kata Dedie pada Selasa, 19 September 2023.
Dedie menyampaikan bahwa pekan depan mulai dikerjakan 40 bangunan siap jadi bagi warga dan ditargetkan akhir tahun sudah bisa ditempati, sehingga memberikan manfaat dan harapan baru bagi warga terdampak bencana di Bogor Selatan.
Ia berpesan kepada pelaksana pembangunan agar perencanaan harus matang dan komprehensif. Hal-hal yang ada harus segera dikoordinasikan dan diselesaikan dengan pihak terkait lain, diantaranya tata ruang, akses, sarana prasarana, seperti air bersih, PLN, septictank komunal dan lain-lain.
Sebelumnya, sosialisasi relokasi telah dilaksanakan pada Senin, 18 September 2023 yang dihadiri Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Bara Jarwansyah, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim, didampingi Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas.
Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Bara, Jarwansyah, menjelaskan sektor perumahan menjadi prioritas dalam penanganan bagi masyarakat terdampak bencana agar dapat kembali ke rumah dan menjalankan aktivitas secara normal dan diharapkan tidak lagi berada di pengungsian.
“Harapannya bisa cepat selesai proses pembangunan rumahnya. Rumah yang di bangun bertipe 36, dua kamar difasilitasi air bersih dan listrik penerangan plus fasos dan fasum sehingga lebih aman dan nyaman dibanding tempat yang lama,” katanya. Secara keseluruhan BNPB sudah membangun sebanyak 700 ribu rumah di seluruh Indonesia yang terdampak bencana dan di Indonesia rata-rata terjadi 10 bencana per hari. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)