KULON PROGO, Lingkar.news – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa anjloknya Kereta Api (KA) Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa, 17 Oktober 2023 sekitar 13.15 WIB.
“Kami berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab anjloknya kereta tersebut,” kata Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo di Kulon Progo, Rabu, 18 Agustus 2023.
Pihaknya juga sudah memeriksa masinis KA Argo Semeru yang anjlok. Selain itu masinis dari KA Argo Wilis yang bersenggolan dengan KA Argo Semeru usai anjlok juga ikut diperiksa.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, lanjutnya, masinis KA Argo Wilis sempat melakukan pengereman. Namun jarak yang sudah terlalu dekat membuat senggolan tak bisa dihindari.
“Kami belum berani menyimpulkan apa penyebab dari peristiwa kemarin. Apalagi kondisi kereta juga laik jalan, dan semua prosedur sudah dijalankan,” katanya.
Namun demikian Didiek Hartantyo mengatakan KAI terus mendalami penyebab KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir.
“Kami terus mendalami kejadian ini dan memantau aktivitas kereta usai kejadian,” katanya.
Terkait kondisi penumpang, Didiek mengatakan ada 32 orang dari KA Argo Semeru yang harus mendapatkan penanganan. Sebanyak 28 penumpang mengalami shock, namun bisa langsung dipulangkan.
Sementara empat orang lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit, tiga diantaranya sudah dipulangkan. Namun satu orang masih menjalani rawat inap hingga kini.
“Sebab yang bersangkutan mengalami cedera di kepalanya akibat benturan,” kata Didiek.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Erni Basri mengatakan sampai saat ini investigasi masih terus berjalan.
Namun ia belum bisa mengungkap detail dari perkembangannya sejauh ini. Tim masih melakukan pendalaman dalam kejadian ini.
“Semua aktivitas kereta selalu berjalan sesuai prosedur. Masinis pun juga sudah terlatih dan bekerja sesuai standar yang dimiliki,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)