GARUT, Lingkar.news – Sebanyak 12 orang menjadi korban keracunan makanan,masih mendapatkan penanganan oleh tim medis di puskesmas dan klinik di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sementara dua orang lainnya dilaporkan tewas.
“Selain yang meninggal dunia, ada yang masih dirawat di Klinik Cihideung, ada juga yang dirawat di puskesmas kita,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Bupati Rudy menuturkan, dirinya sudah mendapatkan informasi adanya warga yang menjadi korban keracunan setelah menyantap makanan jajanan satai kulit atau sering disebut satai jebred yang dijual di Cilawu, lalu mengeluhkan sakit dan yang meninggal dunia dua orang.
Sejumlah warga yang membeli makanan pada Minggu, 8 Oktober 2023, tidak mengeluhkan masalah adanya gangguan kesehatan. Namun pada Senin, 9 Oktober 2023 ada warga yang keracunan diduga dari makanan yang dikonsumsi itu.
“Yang melakukan pembelian hari Minggu itu enggak ada masalah, Senin kemarin saya dapat laporan kemarin sore, ada beberapa yang dirawat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, hasil laporan sementara jumlah warga yang menjalani perawatan sebanyak 12 orang, dan dilaporkan yang meninggal dunia yakni lanjut usia sebanyak dua orang.
“Puskesmas kita ada 12 orang yang meninggal dua orang,” ucapnya.
Bupati Rudy memastikan terkait biaya pelayanan medis seluruh korban keracunan di puskesmas ditanggung oleh pemerintah.
“Kalau pembiayaan di puskesmas itu gratis,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman mengatakan bahwa tim kesehatan sudah diterjunkan ke lokasi yang sampai saat ini masih melakukan investigasi lapangan untuk mengetahui penyebab warga keracunan makanan.
“Masih investigasi lapangan,” kata Asep. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)