
KUDUS, Lingkar.news – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus berkomitmen menekan kasus gizi buruk dengan melibatkan berbagai pihak di semua lini.
“Kami ingin agar semua lini pelayanan, dari bawah hingga atas, memiliki pemahaman dan prosedur yang sama dalam menangani gizi buruk,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada DKK Kudus, Nuryanto, Rabu, 21 Mei 2025.
Menurut Nuryanto tenaga kesehatan dari 19 puskesmas dari tenaga gizi, bidan, dan dokter dilibatkan dalam Orientasi Tata Laksana Gizi Buruk Terintegrasi sebagai upaya untuk membentuk sistem penanganan gizi yang terintegrasi.
“Jika diperlukan, penanganan akan melibatkan dokter spesialis,” ucapnya.
DKK Kudus Ungkap Pencegahan Stunting Juga Menyasar Remaja Putri
Salah satu narasumber orientasi, dr. Nasichatun Nisa, menyampaikan penanganan gizi buruk penting untuk dimulai dari memberikan edukasi gizi bagi orang tua dan kader Posyandu.
“Edukasi akan diberikan mulai dari ciri-ciri gizi buruk, penimbangan rutin, hingga pembuatan makanan bergizi yang sesuai usia anak,” ujarnya.
Ia menyebut akan diterapkan SOP (standar operasional prosedur) yang mengatur tata laksana gizi buruk secara menyeluruh untuk disampaikan kepada kader Posyandu di seluruh wilayah.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus. S
Editor: Ulfa Puspa