KULON PROGO, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi bangunan liar semi permanen yang berada di kawasan selatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Wilayah tersebut mulai dari Pantai Glagah-Congot merupakan jalur sabuk hijau yang seharusnya bersih dari bangunan liar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo, Triyono, mengatakan dirinya sudah meminta Dinas Pariwisata setempat melakukan identifikasi pemilik bangunan.
“Kami sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun bangunan baru, begitu juga pemerintah kalurahan sudah mengingatkan warganya, tapi ada yang tetap membangun,” kata Triyono, Kamis, 6 Juni 2024.
Pemkab Kulon Progo telah menyediakan Kawasan Plaza Kuliner Glagah dan suvenir. Lokasi tersebut diperuntukkan bagi pedagang yang ada di kawasan pemecah ombak dan laguna di Glagah.
Selain itu, Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata sudah mengidentifikasi pedagang yang ada di kawasan pemecah ombak dan laguna di Glagah. Ketika mereka akan dipindah, justru pindah di jalan baru Pantai Glagah-Congot.
“Kemungkinan besar mereka yang membangun bangunan liar adalah mereka yang berjualan di kawasan pemecah ombak dan laguna,” terangnya.
Dirinya mengakui bahwa Plaza Kuliner Glagah dan suvenir belum bisa menampung semua pedagang di kawasan pemecah ombak dan laguna yang mencapai lebih dari 300 pedagang.
“Kalau pemilik bangunan liar sama dengan pemilik kios di kawasan pemecah ombak dan laguna tetap dipindah, tapi tidak bisa memiliki dua lokasi,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo, Muhtarom Asrori, meminta Dinas Pariwisata setempat menyulap Pantai Congot dan Glagah menjadi wisata yang mercusuar, sejalan dengan adanya rencana wisata kuliner malam di Plasa Kuliner Glagah.
Muhtarom menyampaikan bahwa keberadaan YIA di Temon dan telah berdirinya banyaknya hotel, tidak hanya Dinas Pariwisata untuk menyulap Glagah dan Congot.
Untuk menyulap agar kelihatan mencolok maka bisa meniru Kota Madiun yang menyulap Kota Madiun menjadi wisata malam dengan lampu warna warni yang terang benderang.
“Ini juga bisa ditiru di area Plasa Kuliner Glagah sampai Congot, sepanjang tidak mengganggu penerbangan,” kata Muhtarom. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)