Gibran Sandang Gelar Kanjeng Pangeran Haryo dari Mangkunegara X

Gibran Sandang Gelar Kanjeng Pangeran Haryo dari Mangkunegara X

SOLO, Lingkar.news  Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memperoleh gelar melalui tradisi filantropi, yakni gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).

Pemberian gelar dari Mangkunegara X tersebut diserahkan kepada Gibran, setelah peringatan kenaikan tahta Mangkunegara X pada acara Tingalan Jumenengan di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 1 Maret 2023.

Setelah mendapat gelar, Gibran tampak langsung mendapat sertifikat gelar kebangsawanan adat Jawa atau Kekancingan, langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati  Aryo (KGPAA) Mangkunegara X.

Terlihat Gibran mengucapkan terima kasih secara langsung kepada KGPAA Mangkunegara X di hadapan tamu undangan yang hadir.

Sebelumnya, KGPAA Mangkunegara X di sela-sela jumenengan di Pura Mangkunegaran mengatakan ingin mengembangkan Projo Mangkunegaran sebagai ahli budaya.

“Untuk membentuk budaya bangsa, khususnya budaya Jawa saat ini. Tepat satu tahun saya memimpin Proyek Mangkunegaran, sekaligus menjaga budaya sesuai falsafah tri dharma Mangkunegaran,” ungkapnya.

Ia berharap dapat menggunakan nilai-nilai budaya untuk menjawab permasalahan yang dihadapinya sehari-hari.

“Relevansi itu yang utama. Bagaimana budaya bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga bisa terus hidup dalam detak jantung dan nafas kita setiap saat,” ujarnya.

Menurutnya, tidak ada yang lebih berharga selain menyatukan semua pihak untuk menjadi ujung tombak dalam pelestarian dan pengembangan budaya.

“Berlandaskan kepedulian dan kasih sayang, saya berharap kita semua sebagai Kawula Mangkunegara tetap memegang teguh nilai-nilai nenek moyang kita yaitu bahagia dengan tingkah lakunya, dewasamantap, dan bersahabat (fokus). Jadikan itu sebagai akar untuk tumbuh sesuai dengan perkembangan zaman,” tuturnya.

Ia pun berharap pemuda mengambil peran penting dalam pembelajaran budaya dan menjadi pilar Projo Mangkunegara selanjutnya.

“Oleh karena itu, teruslah memperdalam identitas budaya itu sendiri. Tantangan bagi raja dan negara ke depan adalah menjadi wadah budaya yang terus bergerak sejalan dengan perkembangan zaman,” ucapnya.

Usai jumenengan, sebagai bagian dari acara, juga digelar pawai budaya yang diikuti prajurit dan abdi dalem yang dinaikkan.

Sebelumnya, jumenengan juga pernah dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalem Jumenengan SISKS Paku Buwono (PB) XIII ke-19 yang bertempat di Dalem Ageng Probosuyasa Kompleks Keraton Surakarta telah dilaksanakan pada tanggal 16 Februari. (Lingkar Network | Koran Lingkar)