Tugu Yogyakarta

GIPI Minta Yogyakarta Jadi Standar Nasional Pariwisata Aman

YOGYAKARTA, Lingkar.news – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong kolaborasi seluruh pelaku industri pariwisata di provinsi setempat untuk menjadi teladan dalam menerapkan pariwisata yang aman di Indonesia.

“Kami optimistis karena teman-teman pemangku kepentingan sektor pariwisata di DIY kurang lebih hampir 90 persen telah menyadari aspek keamanan wisata,” ujar Ketua GIPI DIY, Bobby Ardiyanto di Yogyakarta pada Kamis, 30 Mei 2024.

Penerapan pariwisata yang aman dan bertanggung jawab merupakan prioritas program GIPI DIY yang telah disosialisasikan kepada seluruh anggotanya, mulai dari pengelola destinasi, biro perjalanan wisata, hingga hotel.

“Destinasi wisata yang bertanggung jawab harus terimplementasi di DIY dan sisi keamanan menjadi nomor satu,” tambahnya.

Untuk mencegah kecelakaan perjalanan wisata, Bobby khususnya meminta pelaku industri terkait untuk memperhatikan keamanan layanan, termasuk mewajibkan fasilitas asuransi bagi pengguna jasa.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY juga diminta untuk memastikan armada yang digunakan dalam mendukung aktivitas pariwisata, termasuk kegiatan study tour, untuk memenuhi standar keselamatan.

“Keselamatan menjadi prioritas sehingga ini yang harus mampu diterjemahkan teman-teman di organda di internalnya agar benar-benar hati-hati dalam sisi kelaikan jalan armadanya,” ujarnya.

Menurut Bobby, kesiapan pelaku industri pariwisata DIY dalam menjamin pelayanan yang aman dan bertanggung jawab perlu disampaikan kembali kepada publik dan dijadikan sebagai standar nasional.

Dengan demikian, ia berharap agar kasus kecelakaan bus rombongan pelajar asal Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu tidak mengakibatkan pelarangan kegiatan study tour.

Bobby menekankan bahwa saat ini pelaku pariwisata sedang menantikan peluang peningkatan kunjungan wisata selama libur panjang sekolah periode Juni-Juli 2024.

“Harapannya pariwisata tidak menjadi korban seperti halnya kasus ‘study tour’ itu yang kemudian ditutup ‘study tour’-nya, itu kan bukan menyelesaikan masalah,” tegas Bobby. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)