BANTUL, Lingkar.news – Faisal Ahmad Kurniawan, siswa SMAN 1 Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan sebagai calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) nasional untuk upacara bendera kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025 mendatang.
“Hari ini saya sangat bersyukur dan bangga bahwa anak kita, anak Bantul, Faisal Ahmad Kurniawan ditetapkan sebagai calon anggota paskibraka nasional yang akan berangkat ke Jakarta besok, Senin (14 Juli 2025) mewakili DIY,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menerima audiensi calon anggota paskibraka di Bantul, Kamis, 10 Juli 2025.
Menurutnya, apa yang telah dicapai oleh siswa SMAN 1 Pundong, setelah melalui berbagai rangkaian seleksi tingkat kabupaten hingga provinsi DIY sebelum akhirnya terpilih menjadi calon paskibraka nasional, patut menjadi inspirasi siswa dan anak-anak di Bantul.
“Terutama bagi generasi muda, kalau kita ini berjuang dengan sungguh-sungguh, dengan konsisten pasti bisa meraih prestasi yang kita inginkan sesuai dengan minat, bakat, passion masing-masing,” katanya.
Selain mengirimkan calon paskibraka nasional, kata Halim, SMAN 1 Pundong juga mengirimkan sebanyak 10 atlet siswa untuk berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga dalam ajang Pekan Olah Raga Nasional (Popnas) Tahun 2025.
“Ini merupakan prestasi yang membanggakan, bahwa SMA Negeri 1 Pundong berhasil memiliki sistem pembinaan atlet siswa yang mantap, sehingga banyak siswa yang lolos seleksi mewakili DIY dalam beberapa cabor (cabang olahraga) yang dipertandingkan dalam Popnas,” katanya.
Lebih lanjut, Halim juga mengucapkan selamat kepada Faisal dan orang tua, maupun siswa siswi SMAN 1 Pundong yang akan berlaga dalam Popnas, dan berharap orang tua dan wali siswa teruslah membina anak-anak Bantul agar terus berprestasi.
“Tanpa peran orang tua, mustahil anak-anak kita ini bisa mencapai prestasi, mencapai cita-cita yang mereka inginkan. Jadi, orang tua siswa, sekolah dan seluruh masyarakat harus bahu-membahu memotivasi memfasilitasi anak-anak Bantul yang merupakan generasi emas masa depan bangsa,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Pundong Yakun Paristri mengatakan pembinaan dari sekolah untuk siswa paskibraka dimulai dari seleksi pasukan tonti atau peleton inti yang kemudian dilatih dan dipersiapkan untuk mengikuti lomba baris berbaris (LBB) dan seleksi bacapas (bakal calon paskibraka).
“Nah seleksi bacapas ini dimulai dari tingkat sekolah kemudian berlanjut 10 siswa terbaik untuk bacapas seleksi di tingkat kabupaten yang ini dilakukan Kesbangpol, kemudian dari anak-anak yang sudah terseleksi ini dipilih Kesbangpol untuk mengikuti di tingkat provinsi,” katanya.
Dia mengatakan, kemudian dari tingkat provinsi DIY tersebut, calon anggota paskibraka tingkat provinsi dilakukan seleksi lagi bersama dengan calon dari seluruh provinsi untuk kemudian dikirim ke tingkat nasional.
“Jadi prosesnya panjang sekali dan pembinaannya juga tidak cukup satu bulan, bahkan sampai dua bulan, dan ini dimulai dari kelas 10, atau sejak masuk sekolah setelah kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah),” katanya.
Dia mengatakan, terkhusus bagi Faisal, calon paskibraka nasional, dari awal memang sudah terlihat bakatnya untuk keterampilan baris-berbaris dan juga motivasinya untuk mengikuti kegiatan tonti.
“Faisal ini secara karakter bagus sekali, jadi selain ada untuk karakternya, untuk sopan santun, untuk tata krama ini sudah bagus sekali dan saya yakin ini juga terbina dari keluarga,” katanya.
Jurnalis: Ant/Rizky Syahrul Al-Fath
Editor: Rosyid