BANTUL, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membuka lahan seluas 123 hektare untuk pengembangan berbagai komoditas tanaman perkebunan di lima kapanewon atau kecamatan.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kita sudah punya deal (sepakat) sama Kementan (Kementerian Pertanian) akan membuka lahan untuk komoditi perkebunan itu besar-besaran,” kata Abdul Halim usai menghadiri rapat Evaluasi Progres Pembangunan Pertanian di Bantul, Senin, 10 November 2025.
Menurutnya, lahan seluas 123 hektare itu akan dikembangkan di wilayah Kapanewon Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, dan Pundong.
“Itu untuk optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan. Jadi, jangan sampai ada yang menganggur, lahan Bantul ini kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan pendapatan,” ujarnya.
Abdul Halim menjelaskan, sebelum menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, pemerintah akan melakukan pengukuran pH atau tingkat keasaman tanah. Langkah ini penting untuk memastikan kesesuaian jenis komoditas yang akan ditanam di setiap wilayah.
“Maka ini kita hadirkan dari pakar UGM untuk memberikan saran berdasarkan riset yang dilakukan, jadi kampus itu kita libatkan untuk memastikan upaya yang kita lakukan itu efektif karena dilandasi oleh ilmu,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang mendorong daerah-daerah potensial pertanian untuk menjadikan sektor ini sebagai pilar utama ekonomi nasional.
“Karena Indonesia di zaman dulu adalah negara agraris, kita dikaruniai alam, tanah, cuaca, iklim yang cocok dengan pertanian, maka itu jangan ditinggalkan. Meninggalkan itu sama saja kita bunuh diri, karena Tuhan menciptakan Indonesia itu sejak zaman dulu memang sebagai negara agraris,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Bantul menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor pertanian yang lebih luas dan tidak hanya bergantung pada satu atau dua komoditas.
“Sektor pertanian di Bantul ini coba kita kembangkan tidak bertumpu pada satu dua komoditi saja, sekarang kita merambah ke komoditi perkebunan, kakao, kelapa kopyor, kelapa genjah, mete, alpukat itu komoditi perkebunan yang coba kita kembangkan,” pungkasnya.
Jurnalis: Ant
Editor: Rosyid