Yogyakarta (LINGKAR.NEWS) – Puluhan abdi dalem Keraton Yogyakarta mengikuti pelatihan penanggulangan kebakaran yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin, untuk meningkatkan kesiapsiagaan di lingkungan keraton.
Pelatihan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) di lingkungan Keraton Yogyakarta itu dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Kegiatan ini meliputi praktik penggunaan alat pemadam api ringan, teknik pemadaman awal, serta simulasi penanganan kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Agustinus Ruruh Haryata, menyatakan bahwa Keraton Yogyakarta merupakan cagar budaya hidup, aset yang sangat mahal dan berarti bagi semua, termasuk warisan dunia yang tak ternilai.
Menurut Agustinus Ruruh Haryata, kegiatan ini bertujuan memperkuat perlindungan Keraton Yogyakarta sebagai situs budaya yang rentan terhadap ancaman kebakaran.
Ia menambahkan bahwa BPBD DIY berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan abdi dalem memiliki kesiapsiagaan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
BPBD DIY melibatkan 80 abdi dalem dalam pelatihan ini, bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Agustinus Ruruh Haryata menegaskan bahwa kewaspadaan dan pencegahan adalah nilai utama yang harus menjadi bagian dari abdi dalem.
Ia juga menuturkan bahwa DIY memiliki potensi bencana lain seperti gempa bumi, banjir, longsor, hingga erupsi gunung api. Oleh karena itu, pelatihan lanjutan bagi para abdi dalem akan mempertimbangkan karakter ancaman tersebut sesuai kebutuhan keraton.
Untuk mengantisipasi berbagai ancaman tersebut, BPBD DIY telah menyiapkan sejumlah program peningkatan kapasitas.
Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Sri Danardana, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, menilai pelatihan MKKG ini penting mengingat keterbatasan akses kendaraan pemadam ke area dalam keraton apabila terjadi kebakaran.
GKR Hayu menjelaskan, “Di dalam Keraton itu akses agak susah. Kalau ‘amit-amit’ ada kejadian di dalam cepuri (bagian dalam keraton), itu kan kendaraan pemadam juga tidak bisa masuk.”
Ia juga menyadari bahwa kesiapansiagaan para abdi dalem amat penting karena sebagian besar dari mereka telah berusia lanjut dan berada di lingkungan keraton setiap hari.
“Biasanya yang ada di luaran sini, di daerah sini itu kan abdi dalem banyak juga yang sudah sepuh, jadi benar-benar latihan ini memang diperlukan,” ujar GKR Hayu. (Lingkarnews Network)