Wamendag Apresiasi Ekspor Produk Home Decor Bantul ke AS Belgia

Wamendag Apresiasi Ekspor Produk Home Decor Bantul ke AS-Belgia

BANTUL, LingkarnewsPelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kelurahan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengekspor produk home decor Palem Craft ke Amerika Serikat, Belgia, juga beberapa negara di Eropa.

“Alhamdulillah, hari ini saya berada di Palem Craft Bantul, yang intinya kami melakukan pelepasan ekspor produk home decor dengan nilai sebesar 30 ribu dolar AS,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri usai pelepasan ekspor produk home decor tersebut, Rabu, 26 November 2025.

Wamendag mengatakan home decor Palem Craft mengalami tren peningkatan ekspor dalam kurun empat tahun berturut-turut.

“Untuk home decor ini sebetulnya sangat menarik, karena jika melihat dari Januari hingga September tahun ini ada peningkatan ekspor sebesar lima persen. Bahkan, tren dari 2020 hingga 2024 juga naik terus hampir 20 persen,” sambungnya.

Oleh karena itu, Wamendag menyatakan bahwa ini merupakan sebuah kebanggaan, mengingat banyak negara internasional yang berminat pada produk-produk dari Indonesia.

“Ini tentunya kami sangat apresiasi, karena ini sejalan dengan program kami di Kemendag yang mengedepankan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) bisa ekspor,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa bersama Menteri Perdagangan, pihaknya selalu berkeliling ke berbagai provinsi untuk melakukan ‘jemput bola’ dalam upaya mendukung UMKM yang memiliki daya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.

“Dan hari ini salah satunya adalah ekspor produk Palem Craft. Yang saya nilai sangat positif adalah multiplier effect-nya,” ujarnya.

Wamendag turut mengungkapkan rasa senangnya bahwa Palem Craft tidak hanya sekali ini melakukan pelepasan ekspor, melainkan rutin setiap bulan dengan nilai rata-rata sebesar 30 ribu dolar AS, seperti pada pelepasan ekspor ke Belgia dan Eropa kali ini.

“Ini menandakan bahwa produk kita diminati, berkualitas, dan produknya sesuai dengan harapan dari masyarakat internasional dan dunia,” pungkasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, menyatakan senang atas keberhasilan produk lokal Bantul dan DIY yang mampu menembus pasar internasional.

Ia juga menyinggung soal tarif pasar ekspor produk ke Amerika yang sampai saat ini tidak dikenai sanksi tertentu.

“Hari ini kan pelepasan produk ekspor oleh Ibu Wamendag dengan tujuan ke Belgia, Amerika, Eropa. Terkait dengan Amerika ini belum kena sanksinya untuk hal tersebut. Jadi ini masih tarif lama, karena ini merupakan hasil kesepakatan sebelumnya,” jelas Yuna.

Yuna juga menyebutkan bahwa nilai ekspor produk kerajinan dari empat kabupaten dan satu kota di provinsi ini dalam satu tahun terakhir mengalami peningkatan hingga 12 persen.

“Nilai ekspor dari DIY dari tahun ke tahun sangat meningkat, bahkan di tahun 2024 kemarin meningkat kurang lebih 12 persen,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mendorong teman teman pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari DIY untuk bisa ekspor produk mereka dan bahkan mampu berdaya saing dengan produk lainnya dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Ini merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan oleh Kemendag yang kemudian kami inisiasi dengan penguatan penguatan UMKM yang ada DIY, salah satunya dengan pelatihan pembinaan UMKM bisa ekspor,”  ucapnya.