DPR Dorong Himbara Salurkan Dana Rp200 Triliun Lewat KUR

DPR Dorong Himbara Salurkan Dana Rp200 Triliun Lewat KUR

JAKARTA, Lingkar.news Anggota DPR RI Firnando Ganinduto mendorong dana Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) disalurkan melalui kredit perbankan.

Penyaluran dana melalui kredit perbankan bisa diarahkan ke sektor-sektor dengan multiplier effect tinggi, seperti UMKM dan ultra mikro, pertanian dan pangan, serta perumahan rakyat dan sanitasi.

“Kita tidak mau dana Rp200 triliun ini berhenti di perbankan atau dipakai beli SBN. Harus ada dorongan supaya uang ini benar-benar masuk ke sektor produktif, menciptakan lapangan kerja, memperkuat pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Firnando, anggota VI Komisi DPR RI dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Sebelumnya Menteri Keuangan resmi memindahkan SAL sekitar Rp200 triliun dari rekening Bank Indonesia ke bank-bank milik negara (Himbara), seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.

Rp200 Triliun ke Himbara Dinilai Mampu Gerakkan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

Langkah ini dilakukan agar dana pemerintah yang selama ini mengendap bisa segera disalurkan ke sektor riil melalui kredit perbankan.

Oleh karena itu, Firnando mendorong kredit usaha rakyat (KUR) menjadi kanal utama penyaluran dana SAL.

Dia berpendapat, KUR bank Himbara bisa memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dengan bunga rendah, syarat mudah, dan proses cepat.

Menurut data, BRI hingga Agustus 2025 sudah menyalurkan Rp114,28 triliun KUR ke 2,5 juta debitur UMKM. Pemerintah juga menargetkan porsi KUR ke pertanian makin besar agar pembiayaan bibit, pupuk, cold storage, hingga alat pasca panen bisa tercover optimal.

Enam Bank Himbara Akan Disuntik Dana Pemerintah Rp 200 Triliun

Firnando juga menekankan pentingnya percepatan KUR Perumahan Rakyat dan Sanitasi agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapat rumah layak huni dan fasilitas sanitasi memadai.

“Monitoring real time itu kuncinya. Pemerintah dan DPR harus pantau langsung berapa dana yang benar-benar masuk ke UMKM, pertanian, dan perumahan rakyat, serta memastikan kualitas kredit tetap terjaga,” ujarnya.

Dengan strategi ini, Firnando optimistis pemindahan SAL ke Himbara akan menjadi pengungkit ekonomi rakyat, bukan sekadar tambahan likuiditas di sektor keuangan.

Jurnalis: Anta
Editor: Ulfa Puspa