SEMARANG, Lingkar.news – DPC Partai Gerindra Kabupaten Pati batal mengajukan surat pemecatan Bupati Pati, Sudewo, sebagai kader partai kepada DPD Gerindra Jawa Tengah.
Juru bicara (Jubir) DPC Partai Gerindra Kabupaten Pati, M Ali Gufroni, memastikan pihaknya tidak akan meneruskan surat tuntutan dari Masyarakat Pati Bersatu. Keputusan itu diambil dengan sejumlah alasan
Ali Gufroni menjelaskan, setelah dilakukan penelusuran terhadap dugaan penggembosan oleh salah satu anggota Fraksi Gerindra DPRD Pati yang duduk di Panitia Khusus (Pansus) pemakzulan, Irianto Budi Utomo. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak terbukti.
“Bahwa pergantian anggota pansus itu, setelah kami teliti dan simak di media sosial seperti YouTube dan TikTok, tidak ada penggembosan sehingga kami nyatakan tidak melanggar,” ujarnya saat dihubungi Lingkar Koran, Selasa, 23 September 2025.
Ia bahkan menegaskan bahwa Irianto merupakan anggota pansus yang paling disiplin hadir dalam rapat-rapat dibandingkan anggota lainnya. Hal itu, kata dia, dapat dibuktikan dengan daftar absensi kehadiran di sekretariat.
“Pak Irianto selama pansus berjalan ini kehadirannya 100 persen dibandingkan dengan anggota lain yang tidak hadir tanpa keterangan. Sehingga kami mengambil langkah untuk tidak mengganti Pak Irianto sebagai anggota pansus,” imbuhnya.
Terkait desakan masyarakat agar Bupati Sudewo dicopot dari keanggotaan partai, Ali menilai langkah tersebut tidak bisa dilakukan secara sepihak. Ia menegaskan bahwa mekanisme partai sudah diatur jelas dalam AD/ART.
“Karena syarat pemecatan atau pergantian anggota Partai Gerindra itu didasari beberapa hal, di antaranya mengundurkan diri, meninggal dunia, atau terjerat kasus hukum. Nah, Pak Dewo ini kan kasus hukumnya masih berproses,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan usulan pemecatan Sudewo membutuhkan proses panjang, termasuk rapat yang harus dihadiri dewan penasihat hingga mahkamah partai.
“Sehingga tidak bisa serta merta kita mengusulkan tuntutan masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, Gufroni menyebut masih banyak masyarakat yang mendukung Sudewo dan menginginkan agar ia tetap bertahan. Meski begitu, pihaknya tetap membuka ruang dialog.
“Kami siap menerima undangan apabila masyarakat ada yang tidak puas dengan keputusan kami soal tidak jadinya surat pemecatan Pak Sudewo dikirim ke DPD Gerindra Jateng,” pungkasnya.
Jurnalis: Rizky Syahrul
Editor: Sekar S