KULON PROGO, Lingkar.news – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulon Progo, mengungkapkan bahwa ada dua Sekolah Dasar (SD) yang terendam banjir. Kedua sekolah tersebut terletak di Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Hal itu diakibatkan karena hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu, 25 Januari 2023 hingga Kamis, 26 Januari 2023 dini hari.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan, dua Sekolah Dasar yang terendam banjir adalah SD Bonosoro Jatirejo dan SD Juruk Sidorejo.
“Kami sudah koordinasi dengan BPBD Kulon Progo dan pihak sekolah. Hari ini dilakukan pembersihan,” kata Arif Prastowo, pada Kamis, 26 Januari 2023.
Ia mengatakan, di SD Jeruk Sidorejo terendam banjir hingga ke dalam kelas dan ruang guru. Banjir juga menggenangi halaman sekolah. Sementara di SD Bonosoro, banjir tidak masuk ke dalam ruang kelas dan hanya menggenang di halaman sekolah.
“Saat ini, tim bangunan dibantu masyarakat sekitar sekolah sedang membersihkan lumpur dan sarana prasarana sekolah yang terendam air,” jelasnya.
Arif mengakui, setiap hujan deras dengan intensitas tinggi, dua sekolah tersebut selalu terendam banjir. Hal ini mengingat lokasi sekolah tersebut yang dekat dengan saluran irigasi. Namun demikian, pihaknya belum ada wacana merelokasi sekolah tersebut.
“Sampai saat ini, kami belum ada rencana merelokasi sekolah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kanit Provos Polsek Lendah Aiptu Heru Risdiyanto mengatakan, saat jajarannya melaksanakan patroli wilayah dan cuaca dalam keadaan hujan deras, pihaknya mendapatkan debet air sungai meluap dan menggenangi halaman SD Bonosoro Jatirejo.
Secara material, lantai kelas kotor dengan lumpur dan halaman sekolah sampai saat ini masih tergenang air.
Selanjutnya, patroli beralih ke wilayah Sidorejo dan sesampai di SD Juruk Sidorejo, pihaknya mendapatkan halaman SD tergenang air termasuk di dalam kelas serta terlihat pagar tembok yang ambruk.
Secara material, lantai kelas SD Juruk Sidorejo dipenuhi dengan lumpur. Sedangkan kaca jendela bagian bawah tampak pecah, dan halaman sekolah becek akibat lumpur, serta pagar tembok sekolahan yang roboh.
“Sampai pagi ini, keadaan dua SD terendam banjir tersebut belum bisa digunakan untuk proses belajar mengajar,” jelasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)