YOGYAKARTA, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menaksir kerugian baik bangunan rusak dan lainnya pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 pada Jumat, 30 Juni 2023.
Sekretaris Daerah Gunungkidul Sri Suhartanta di Gunungkidul, mengatakan pihaknya berkoordinasi lintas instansi dan Pemda DIY untuk penanganan terhadap kerusakan bangunan hingga warga yang terdampak.
“Kami juga berkoordinasi dengan Pemerintah DIY terkait dampak gempa. Salah satunya kerusakan pada bangunan gedung utama Taman Budaya Gunungkidul di Playen,” kata Sri Suhartanta, Senin, 3 Juli 2023.
Ia mengatakan Pemkab Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga melakukan asesmen bangunan yang rusak. Sehingga kerusakan bangunan bisa direhabilitasi.
“Terkait kerusakannya masih perlu diasesmen dulu. Semoga bisa rampung secepatnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan BPBD Gunungkidul terus memperbarui data kerusakan akibat gempa.
Data sementara, ada 136 bangunan yang mengalami kerusakan.
“111 di antaranya merupakan rumah warga,” katanya.
Menurut Purwono, 106 rumah mengalami rusak ringan. Sedangkan lima lainnya rusak tingkat sedang lantaran tembok yang runtuh, retak, hingga bagian atap yang ambrol.
Bangunan lain yang terdampak adalah gedung kantor, pasar, rumah ibadah, sekolah, kandang ternak, hingga jaringan listrik. Lokasinya menyebar di 14 kapanewon/kecamatan.
“Paling banyak di Semanu dengan 37 bangunan mengalami kerusakan,” ujar Purwono.
Adapun korban luka juga bertambah menjadi 7 orang, salah satunya mengalami patah tulang kaki. Seluruhnya sudah mendapatkan penanganan dan dalam status rawat jalan.
Purwono mengaku belum bisa memperkirakan total nilai kerugian akibat kejadian ini. Sebab proses pendataan masih terus dilakukan.
“Rumah yang mengalami rusak sedang sementara diperbaiki secara mandiri oleh warga,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)