
YOGYAKARTA, Lingkar.news – Pemerintah Kota Yogyakarta mengembangkan Kotagede sebagai kawasan kota lama yang berfokus pada kekhasan budaya dan religiusitas khas Yogyakarta.
“Saya yakin ke depan Kotagede menjadi destinasi utama Kota Yogyakarta. Gol besarnya adalah (Kotagede) menjadi kota lamanya Yogyakarta, tapi yang berbudaya Yogya asli,” ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan dalam keterangannya, di Yogyakarta, Senin, 14 Juli 2025.
Wawan berpendapat bahwa di berbagai daerah, tidak sedikit yang disebut sebagai “kota lama”, tetapi hanya mengedepankan sisa-sisa arsitektur masa kolonial.
Menurut Wawan, Kotagede memiliki potensi lebih karena menyimpan elemen budaya lokal yang kuat dan masih hidup di tengah masyarakat.
“Beda kalau di tempat lain kelihatan lamanya zaman Belanda. Kalau kita ingin mengemas budaya lokalnya kemudian religinya,” katanya.
Pengembangan Kotagede sebagai kota lama akan dilakukan dengan pendekatan bottom up, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk peduli dengan keberadaan kawasan yang selama ini dikenal sebagai sentra kerajinan perak itu.
“Dimulai dari menggugah kesadaran untuk peduli dan mempunyai kesadaran bahwa Kotagede memiliki potensi dan bisa dikembangkan lebih baik. Kekhasan Kotagede harus dilestarikan ada budaya, kesenian apalagi ada kerajinan perak dan kuliner,” terangnya.
Pemkot Yogyakarta melalui dinas-dinas terkait, ujar Wawan, bakal intens mendampingi dan berdiskusi dengan para pemangku di Kotagede.
Sementara itu, anggota Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya Kotagede Miftachul Alfin menilai banyak potensi yang membuat Kotagede layak menjadi kota lama atau kota lawas.
Potensi itu mulai dari fisik bangunan dan tata ruang masih mempertahankan seperti catur gatra dan rumah-rumah tradisional sampai perilaku masyarakat sederhana dengan suasana kampung.
Namun diakui Miftachul, sebagian fasad rumah sudah berubah, sehingga diharapkan dukungan pemerintah dalam penataan di Jalan Kemasan dan Mondorakan sebagai pintu masuk Kotagede agar lebih terasa suasana kota lama.
Di samping itu, ia menyebut potensi kerajinan perak yang masih tradisional mendukung untuk Kotagede sebagai kota lama atau kota lawasnya Yogyakarta.
“Apalagi memang Yogyakarta ada karena Kotagede. Cikal bakal Yogyakarta adalah Kotagede,” pungkasnya.
Jurnalis: Ant/Ceppy Bachtiar
Editor: Ulfa Puspa