BANTUL, Lingkar.news – Kelompok Tani Ngudi Mulyo Donotirto, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan tanam perdana tebu pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa kegiatan tanam tebut tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung swasembada gula.
“Selain sebagai upaya swasembada pangan, program tanam tebu ini juga mendukung hilirisasi pertanian yang sedang digaungkan pemerintah pusat,” kata Bupati Bantul.
Bupati Bantul berpendapat bahwa tebut merupakan komoditas yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menguntungkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Di Kabupaten Bantul, pertanian menjadi sektor prioritas pembangunan. Sehingga kami apresiasi kepada para petani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang telah berinisiatif bekerja sama mengembalikan kejayaan tebu di Bantul,” terangnya.
Dia juga menyinggung terkait negara Indonesia yang pernah menjadi eksportir terbesar komoditas gula.
Sedangkan Kabupaten Bantul pada tahun 1930 juga menjadi produsen gula yang cukup besar, terbukti dengan banyaknya pabrik gula di wilayah Bantul.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto mengatakan dari target 100 hektare tanaman tebu di wilayahnya, saat ini sudah mencapai 71 hektare yang ditanami.
Oleh karena itu, pemerintah terus memberikan dorongan dan meyakinkan kepada para petani untuk mengikuti program tanam tebu.
“Ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mendukung program tanam tebu ini. Subsidi pemerintah untuk kegiatan bongkar ratoon tebu kurang lebih Rp14 juta, Rp10 juta untuk pembelian benih dan Rp4 juta untuk mengolah lahan,” tuturnya.
Jurnalis: Rara
Editor: Ulfa Puspa