Yogyakarta, Lingkar.news – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran sejauh 2,5 kilometer ke arah Kali Boyong pada Kamis (2/10/2025) pukul 05.29 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, mengatakan luncuran awan panas berlangsung selama 225 detik dengan amplitudo 59 mm.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan dapat beraktivitas seperti biasa di luar daerah bahaya,” ujarnya di Yogyakarta.
Dalam periode pengamatan pukul 00.00–06.00 WIB, terpantau tujuh kali guguran lava ke arah barat daya, yakni Kali Sat/Putih dan Kali Krasak, dengan jarak maksimum 1.800 meter.
Berdasarkan laporan aktivitas Merapi periode 19–25 September 2025, BPPTKG mencatat adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya akibat pertambahan volume dan aktivitas guguran, sementara kubah tengah tidak mengalami perubahan.
Foto udara pada 25 September menunjukkan volume kubah barat daya mencapai 4.179.900 meter kubik dan kubah tengah 2.368.800 meter kubik.
BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya meliputi awan panas dan guguran lava di sektor selatan–barat daya pada Sungai Boyong sejauh 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km.
Sementara di sektor tenggara, bahaya dapat menjangkau Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif berpotensi mencapai radius 3 km dari puncak.
Jurnalis : ant/lingkarnetwork
Editor : anas