KULON PROGO, Lingkar.news – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok beras di wilayah ini aman hingga Desember 2023 karena surplus beras 36.905 ton.
Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Wazan Mudzakir mengatakan berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan, prediksi produksi beras di Kulon Progo masih tetap surplus.
“Artinya, sesungguhnya kalau hanya menghitung ketersediaan Kulon Progo, sampai dengan Desember 2023, stok beras di Kulon Progo surplus 36.905 ton,” kata Wazan Mudzakir di Kulon Progo, Kamis, 14 September 2023.
Ia mengatakan panen di Kulon Progo hingga Desember 2023 di lahan seluas 17.069 hektare diperkirakan bisa menghasilkan 115.716 ton atau 72.061 ton beras.
Sementara itu, jumlah penduduk di Kulon Progo sekitar 443.053 jiwa. Bila angka konsumsi beras sebesar 80,57 kilogram per kapita per tahun maka kebutuhan beras di Kulon Progo 35.697 ton beras, sehingga tersisa surplus 36.905 ton beras hingga akhir 2023.
“Walaupun El Nino melanda, karena kami memiliki sistem irigasi teknis yang memadai pengaruhnya terhadap produksi tidak terlalu signifikan,” katanya.
Namun demikian, kata Wazan, mengingat kebutuhan beras ini lintas daerah, panen padi akan diperebutkan pedagang beras yang kebanyakan berasal dari luar Kulon Progo.
Untuk intervensi dari pemerintah yang dilakukan, Dinas Pertanian dan Pangan menjembatani penyaluran beras cadangan pangan pemerintah (CPP) dari Badan Pangan Nasional dalam rangka pemberian bantuan pangan beras yang akan disalurkan tiga bulan ke depan.
“Pada September-November, bantuan pangan beras diberikan kepada lebih dari 50.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejumlah 10 kg per keluarga di Kabupaten Kulon Progo,” katanya.
Wazan mengatakan kenaikan harga beras terjadi karena stok beras di masyarakat berkurang akibat dampak El Nino yang terjadi secara lokal, nasional, bahkan global. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)