KULON PROGO, Lingkar.news – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun kawasan sentra kuliner lele asap di Desa Banaran, Kecamatan Galur untuk mendukung percepatan pengembangan wisata kuliner sepanjang Pantai Selatan dari Pantai Trisik sampai Pasir Mendit.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Trenggono Trimulyo mengatakan, kampung lele asap di Banaran merupakan kampung unik yang khusus menjual kuliner ikan, khusus lele asap.
“Kampung Lele Asap Banaran ini dibangun pada 2023 dengan anggaran dana keistimewaan. Harapan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan, khususnya di Desa Banaran,” kata Trenggono.
Ia mengatakan di Banaran banyak tumbuh industri kecil menengah yang mengolah berbagai jenis olahan berbahan ikan, baik ikan budi daya dan laut. Di Banaran terkenal dengan lele asap.
Selain itu, di kawasan tersebut banyak budi daya lele dan gurame. Pusat budi daya perikanan, yakni Panjatan, Galur dan Lendah. Potensi ikan budi daya sangat besar, sehingga perlu adanya dukungan pengolahan dan pemasaran.
“Kampung Lele Asap Banaran ini sebagai proyek percontohan. Kalau berhasil, kami kembangkan di daerah lainnya,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo, Priyo Santoso mendukung pengembangan kawasan kuliner Lele Asap Banaran.
“Sejak dulu kami mengusulkan di Kulon Progo ini, setiap kecamatan dibentuk kawasan kuliner berbasis potensi lokal. Dengan adanya program pengembangan kawasan kuliner Lele Asap Banaran ini, kami dukung sepenuhnya,” kata Priyo.
Ia mengatakan, pengembangan kawasan ekonomi berbasis potensi lokal ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan.
“Kami mendorong pengembangan kawasan ekonomi berbasis potensi lokal dikembangkan di wilayah lain di Kulon Progo,” harapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)