Solo, Lingkar.news – Kampanye stop boros pangan diadakan di Solo, Jawa Tengah menyusul masih tingginya sampah makanan di dalam negeri, penyelenggara kegiatan tersebut adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Nyoto Suwignyo selaku Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas RI pada peringatan International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLS) 2024 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (29/9) menyatakan bahwa kegiatan tersebut mulai rutin diselenggarakan setiap tahun.
“Harapannya ada progres berarti. Di tahun pertama Badan Pangan mengangkat isu tentang bagaimana membangun kebersamaan antarmitra kerja. Dalam hal ini Badan Pangan sebagai kolaborator utama,” katanya.
Pada tahun selanjutnya, pihaknya bersama para mitra kerja membangun kebersamaan untuk menyukseskan kampanye stop boros pangan.
“Kemudian hari ini kami akan menyiapkan satu peta jalan supaya kita jalannya nggak salah. Untuk tahun ketiga, yakni 2024 ini kami bersama-sama memastikan gerakan stop boros pangan akan lebih membumi menjadi milik kita,” katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat menyelamatkan bumi supaya makin berkelanjutan.
“Supaya makin berkelanjutan, kami akan mengembangkan gerakan ini dengan membangun kolaborasi dan meningkatkan aktivitas di seluruh Indonesia dan mempromosikan Indonesia di tingkat global,” katanya.
Sementara itu, pihaknya juga menginisiasi satu satu metode standar food loss atau sampah makanan di tingkat petani dan food waste atau makanan yang terbuang di tingkat ritel.
“Nantinya kami kembangkan di berbagai kepentingan. Ini penting karena kami sudah mendapat kepercayaan di dalam rencana pembangunan jangka menengah 2025-2029, di mana food loss dan food waste bagian skenario pemerintah untuk jadi program nasional,” katanya.
Dengan demikian, ke depan akan ada target kinerja yakni dengan mengurangi volume sampah makanan maupun makanan yang terbuang hingga 50-75 persen.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan draft rancangan peraturan presiden bagaimana menyiapkan tata kelola food loss dan food waste sehingga bisa menjadi pedoman pemerintah dan masyarakat yang peduli gerakan ini.
“Akan efektif jika draft sudah ditandatangani pak presiden. Ini masih proses, harapannya efektif. Kami melibatkan unsur mitra kerja, donatur, asosiasi terkait donatur, pegiat, perguruan tinggi sangat intens. Komunitas dan pemda kami libatkan,” katanya. (rara-lingkar.news)