
KUDUS, Lingkar.news – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menekankan pentingnya kolaborasi penanganan stunting. Kolaborasi tersebut diantaranya dilakukan bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus dan RS Mardi Rahayu.
Upaya tersebut salah satunya dengan mengunjungi rumah anak yang mengalami stunting di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Senin, 2 Juni 2025.
“Saat ini kami melakukan kunjungan langsung ke rumah anak yang mengalami stunting dan telah dilakukan penanganan dan pendampingan khusus,” ucap Ketua TP PKK Kudus, Endhah Endayani Sam’ani Intakoris.
Dirinya berharap kolaborasi bersama ini bisa menjadi langkah nyata menuju Kudus zero stunting, mulai dari PKK, DKK, rumah sakit hingga masyarakat.
Tekan Kasus Gizi Buruk, DKK Kudus Libatkan Semua Lini Pelayanan Kesehatan
Sementara Kepala DKK Kudus, dr. Andini Aridewi, menegaskan pentingnya intervensi kolaboratif dari berbagai pihak dalam menangani stunting.
“Penanganan stunting tidak hanya promotif dan preventif, tapi juga melibatkan penanganan dan pemulihan. Semua unsur terlibat, termasuk fasilitas kesehatan tingkat lanjut,” ungkapnya.
Dr. Stefani dari RS Mardirahayu Kudus menambahkan pihaknya telah berkolaborasi melakukan pendampingan terhadap anak stunting secara rutin setiap dua pekan.
“Bila ditemukan penurunan, kami cari tahu penyebabnya agar bisa ditangani lebih cepat. Kami juga rutin memberikan asupan tambahan seperti telur dan susu tinggi kalori,” jelasnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa Puspa